Langsung ke konten utama

Jasa Screenshot iPhone dan 7 Dosa Pokok Manusia

Orang yang jeli melihat peluang akan berumur panjang. Ia menilai hidup sebagai ladang subur yang bisa ditanami apa saja dengan waktu panen yang tak mengenal musim--sebab ia selalu punya cara untuk mengatasi masalah dan mengambil untung. Alhasil, keturunan ke-9-nya bisa saja tetap hidup makmur tanpa memusingkan UMR seperti orang-orang kebanyakan. Dan salah satu orang jenius yang mampu melihat peluang adalah pencetus jasa screenshot iPhone. 

Terdengar konyol, tapi percayalah, alih-alih mobil terbang, ide seperti itulah yang layak diapresiasi dan diberi penghargaan jika perlu. Mari kita bedah kenapa ide itu brilian dan bagaimana cara melihat peluang untuk dimanfaatkan.

Prinsip dasar laju perekonomian adalah adanya konsep supply (penawaran) dan demand (permintaan). Penawaran akan selalu hadir selama ada permintaan. Maka, munculnya jasa screenshot iPhone ini, secara tidak langsung, menunjukkan bahwa di luar sana, ada orang-orang yang menganggap hasil screenshot dari iPhone memiliki nilai lebih serta rela mengeluarkan biaya demi mendapatkannya. 

Ada permintaan, ada penawaran. Lahirlah jasa screenshot iPhone.

Lalu, apa yang membuat sekelompok orang punya pandangan bahwa screenshot dari iPhone memiliki nilai lebih? Tanpa penelitian lebih lanjut, jelas jawabannya adalah gengsi. Tidak mungkin karena hobi atau perintah wasiat mama-papa, pasti karena iri hati. Mereka termakan stigma yang berkeliaran di tongkrongan bahwa pengguna iPhone adalah orang keren, canggih, kaya, dan layak dipuja-puja. Padahal, ya, tidak juga. Tapi, ada orang pintar yang jeli dan memanfaatkan hal itu.

Ada tip yang sudah terbukti keabsahannya tentang cara melihat peluang bisnis. Banyak perusahaan besar lahir dari konsep ini, atau bisa dibilang semua bisnis, baik sadar atau tidak, telah melandaskan perjalanan bisnisnya dengan konsep tersebut.

Kamu tahu 7 Deadly Sins (7 Dosa Pokok)? Tujuh dosa pokok manusia yang terdiri dari pride (kesombongan), greed (ketamakan), envy (iri hati), wrath (kemarahan), lust (hawa nafsu), gluttony (kerakusan), dan sloth (kemalasan). Landaskan inovasi bisnis untuk memenuhi salah satu dari tujuh dosa pokok tersebut, maka besar kemungkinan usahamu akan berumur panjang.

 Jasa screenshot iPhone lahir dari dosa envy atau iri hati. Gojek dengan segala layanan/penawaran/promo telah merangkul sifat tamak, rakus, dan malas. Lalu, pernahkah kamu mempertanyakan kenapa orang yang gemar memamerkan badannya dapat dengan mudah meraih perhatian? Ya, ia memenuhi dosa lust (hawa nafsu). Begitupun bisnis-bisnis lain di dunia ini jika diruntutkan hubungan mula dengan pelanggannya maka tidak akan jauh-jauh dari tujuh dosa pokok manusia.

Lagi-lagi, orang yang jeli melihat peluang akan berumur panjang. Sebab, bagaimanapun juga, hidup adalah rentetan cobaan yang perlu dilalui dengan cerdik dan memerhatikan celah untuk dimanfaatkan. Demi kewarasan di masa depan. Tidak ada benar-salah urusan bertahan hidup. Semuanya punya caranya masing-masing untuk melawan nasib buruk. Mungkin screenshot dari iPhone adalah salah satunya.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Move On / Let Go

Semua yang hidup akan mati. Semua yang datang akan pergi. Semua yang gagal salah Jokowi.  Move on adalah fase. Ia tak melulu berkaitan dengan proses pemulihan dari pasangan sebelumnya. Ia juga berkaitan dengan perdamaian dengan masa lalu dan kemungkinan di masa depan.  Move on adalah masa perpindahan. Penyesuaian dari satu kondisi satu dengan kondisi lainnya. Kondisi itu bisa berarti orang maupun tempat yang pernah punya keterikatan. Bisa pasangan, orang tua, kantor, rumah, dan hal-hal yang pernah jadi rutinitas. Maka, perpindahan perlu persiapan yang baik agar tidak terbebani selama di perjalanan. Dan beginilah saya menyikapi perpindahan: Tidak semuanya harus sesuai maumu Waktu kecil, saya bercita-cita ingin menjadi power rangers merah dan menjalani hari-hari dengan membasi kejahatan di bumi. Tapi, kenyataanya tidak bisa. Ada banyak hal yang menghalangi keinginan saya terwujud, salah satunya adalah logika akal sehat. Alhasil, kemauan (dan niat mulia) itu terpaksa saya kubur dalam-da

Batas Kesenangan di Dunia Maya

Demi kebaikan bersama, untuk sementara waktu, segala bentuk aktivitas kesenangan duniawi harus dikurangi. Tidak ada lagi kuliah pagi, ngopi-ngopi, judi, atau lomba karapan sapi. Alhasil, hasrat untuk bertahan hidup di tengah pandemi seperti saat ini membawa kita ke tempat yang sama: internet. Akibat ruang gerak di dunia nyata yang dibatasi, kebanyakan dari kita pun beralih ke dunia maya. Tentu saja hal tersebut berbanding lurus dengan lama durasi mereka menggenggam gawai yang mereka punya. Saya juga jadi lebih sering menengok Instagram, Twitter, YouTube, dan ehem, TikTok. Aku suka boring goyang mama.. eh maaf.

Tiga Pilihan Presiden Indonesia, Siapa Bisa Dipercaya?

Tidak ada. Politisi semestinya tidak diberi kepercayaan utuh – sebagus apapun kinerjanya di masa lalu dan rencana-rencana yang diwacanakan untuk masa depan. Ia patut untuk terus dicurigai, dikritik, dan dituntut atas kekuasaan yang akan/telah dimilikinya. Lord Acton, guru besar Universitas Cambridge, pernah bilang: power tends to corrupt and absolute power corrupt absolutely . Kekuasaan itu cenderung korup dan kekuasaan yang absolut cenderung akan korup secara absolut. Kabar baiknya, rakyat punya hak untuk terus mengawasi kekuasaan yang telah dimandatkan pada penguasa. Hal itu dijamin undang-undang. Tapi, hal itu tidak akan terjadi jika penguasa tidak memberi ruang untuk dikritik tuannya dan melihat segala bentuk kritik sebagai ancaman atas kekuasaannya. Seorang teman pernah bilang kalau saja saya tahu orang-orang di balik ketiga pasangan dari capres dan cawapres yang tersedia ditambah lagi rekam jejak yang menyertai mereka, saya pasti takut dan enggan untuk memihak ketiga