Langsung ke konten utama

[Puisi] Perempuan



Rsbdaudawkn7e12esandnasdjnsdlsm dajsjd

Usjdbbsydwvdm sd6227diamalsmsva sb

Mwhdvymcsd8ashdni2n9uian dbudfgg88ndsk

Isbd7gab2jHJGASjaishdnsj000sdskdnsdns

Tisaidnsdamndkajnasjdausbhdfwuenfnb hvdsyvdysddsdb

Kau ada dalam awal, hilang menembus akal.


Baca Juga : [Puisi] Wanita Dan Seekor Kuda

Komentar

  1. Ampuniku, memahami ini aku tak sanggup.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya mudah sekali untuk memahaminya. Sampeyan hanya perlu menggunakan segala indra yang sampeyan punya, kemudian mandi kembang tujuh rupa.

      Hapus
  2. ini apa :(. wanita emang susah dimengerti ya .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, begitulah. Tapi, teka-teka selalu menimbulkan rasa penasaran untuk menyelaminya lebih dalam.

      Hapus
  3. Puisinya........... luar biasa mas. Sesulit inikah wanita dimengerti. hiiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sudah tahu kalau saya punya bakat menjadi penyair.

      Hapus
  4. serumit inikah perempuan?
    sampai-sampai para perempuan pun pasti merasa rumit sendiri membaca postingan ini -__-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya demikian. Terima kasih sudah berkunjung:D

      Hapus
  5. HAHAHAHAHA tolong aku langsung pengen ketawa begitu lihat (bukan baca) 'puisi'nya :)))))

    BalasHapus
  6. perempuan itu mahluk yang membingungkan dan sulit dipahami

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Move On / Let Go

Semua yang hidup akan mati. Semua yang datang akan pergi. Semua yang gagal salah Jokowi.  Move on adalah fase. Ia tak melulu berkaitan dengan proses pemulihan dari pasangan sebelumnya. Ia juga berkaitan dengan perdamaian dengan masa lalu dan kemungkinan di masa depan.  Move on adalah masa perpindahan. Penyesuaian dari satu kondisi satu dengan kondisi lainnya. Kondisi itu bisa berarti orang maupun tempat yang pernah punya keterikatan. Bisa pasangan, orang tua, kantor, rumah, dan hal-hal yang pernah jadi rutinitas. Maka, perpindahan perlu persiapan yang baik agar tidak terbebani selama di perjalanan. Dan beginilah saya menyikapi perpindahan: Tidak semuanya harus sesuai maumu Waktu kecil, saya bercita-cita ingin menjadi power rangers merah dan menjalani hari-hari dengan membasi kejahatan di bumi. Tapi, kenyataanya tidak bisa. Ada banyak hal yang menghalangi keinginan saya terwujud, salah satunya adalah logika akal sehat. Alhasil, kemauan (dan niat mulia) itu terpaksa saya kubur dalam-da

Batas Kesenangan di Dunia Maya

Demi kebaikan bersama, untuk sementara waktu, segala bentuk aktivitas kesenangan duniawi harus dikurangi. Tidak ada lagi kuliah pagi, ngopi-ngopi, judi, atau lomba karapan sapi. Alhasil, hasrat untuk bertahan hidup di tengah pandemi seperti saat ini membawa kita ke tempat yang sama: internet. Akibat ruang gerak di dunia nyata yang dibatasi, kebanyakan dari kita pun beralih ke dunia maya. Tentu saja hal tersebut berbanding lurus dengan lama durasi mereka menggenggam gawai yang mereka punya. Saya juga jadi lebih sering menengok Instagram, Twitter, YouTube, dan ehem, TikTok. Aku suka boring goyang mama.. eh maaf.

Tiga Pilihan Presiden Indonesia, Siapa Bisa Dipercaya?

Tidak ada. Politisi semestinya tidak diberi kepercayaan utuh – sebagus apapun kinerjanya di masa lalu dan rencana-rencana yang diwacanakan untuk masa depan. Ia patut untuk terus dicurigai, dikritik, dan dituntut atas kekuasaan yang akan/telah dimilikinya. Lord Acton, guru besar Universitas Cambridge, pernah bilang: power tends to corrupt and absolute power corrupt absolutely . Kekuasaan itu cenderung korup dan kekuasaan yang absolut cenderung akan korup secara absolut. Kabar baiknya, rakyat punya hak untuk terus mengawasi kekuasaan yang telah dimandatkan pada penguasa. Hal itu dijamin undang-undang. Tapi, hal itu tidak akan terjadi jika penguasa tidak memberi ruang untuk dikritik tuannya dan melihat segala bentuk kritik sebagai ancaman atas kekuasaannya. Seorang teman pernah bilang kalau saja saya tahu orang-orang di balik ketiga pasangan dari capres dan cawapres yang tersedia ditambah lagi rekam jejak yang menyertai mereka, saya pasti takut dan enggan untuk memihak ketiga